BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keluaga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima norma keluarga kecil bahagian (UNKKBS) yang berorientasi pada catur warga / zero population growt pertumbuhan seimbang.
Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya makin bertambah tinggi mniat pemakaian suntik KB oleh karena aman, sederhana, efek, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pada pasca persalinan.
Asuhan kebidanan ini diluar sebagai salah satu syarat praktek di RB An – Nisa juga sebagai program pembelajaran Prodi D III kebidanan STIKES ABI Surabaya tentang Kb Suntik Cyclofem.
1.2. Tujuan Penulisan
1.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan pada klien akseptor KB suntik Cyclofem.
1.2.2. Tujuan Khusus
1.2.2.1. Melaksanakan pengkajian data pada akseptor KB Cyclofem
1.2.2.2. Melakukan interprestasi data pada akseptor KB Cyclofem
1.2.2.3. Mengidentifikasi masalah dengan Dx potensial akseptor KB Cyclofem
1.2.2.4.Menentukan tindakan segera akseptor KB Cyclofem
1.2.2.5. Menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan pada akseptor KB Cyclofem
1.2.2.6. Melaksanakan rencana yang telah ditentukan pada akseptor KB Cyclofem
1.2.2.7. Melaksanakan evaluasi atas tindakan yang akan dilakukan akseptor KB Cyclofem
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup asuhan kebidanan ini dilaksanakan sesuai dengan program dari tempat pendidikan tempat praktek yang ditunjukan kepada Puskesmas Kedurus Surabaya.
1.4. Sistem Penulisan
- Halaman judul
- Lembat Pengesahan
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- BAB I : 1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Sistem Penulisan
- BAB II : Tinjauan Teori
- BAB III : Tinjauan Kasus
- BAB IV : Penutup
- Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Konsep Dasar
2.1.1. Kontrasepsi Suntik
2.1.1.1. Batasan
Kontrasepsi adalah usahan – usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Cyclofem mengandung progesterone sebanyak 50 mg dan esterogen disuntikan setiap bulan.
Kontrasepsi adalah usaha – usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan.( Sarwono, 1999 : 534)
2.1.1.2. Mekanisme Kerja
· Obat ini menghalangi terjadinya ovaluasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor dari hipotalamus.
· Lendir servik bertambah kental, sehingga menghambat penetrasi sperma melalui servik uteri.
· Impalntasi ovum dalam edometrium dihalangi
· Kecepatan transport ovum melalui tubu berubah
2.1.1.3. Kontraindikasi
WHO menganjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi suntikan pada :
- Kehamilan
- Carsinoma payudara
- Carsinoma traktus gentalia
Disamping itu WHO menganjurkan untuk :
- Mempertimbangkan kontraindikasi yang berlaku untuk DOK
- Pada wanita dengan diabetes atau riwayat diabetes selama kehamilan harus dilakukan fallow up ditemukan bahwa DMPA mempengaruhi metabalisme kabohidrat.
2.1.1.4. Keuntungan suntik
· Pemberian sederhana setiap 4 sampai 12 minggu
· Tingkat keefektifasanya tinggi.
· Hubungan sek dengan suntik KB bebas.
· Pengawasan medis ruangan .
· Dapat dipakai dan diberikan pasca persalinan, pasca keguguran dan pasca menstruasi.
· Tidak menggangu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
· Suntikan depoprovera diberikan tiap 3 bulan sekali.
2.1.1.5.Kerugian Suntik KB
· Perdarahan yang tidak menentu
· Terjadi amenorrhea
· Masih terjadi kemungkinan hamil
2.1.1.6.Efek Samping
- Gangguan ini sering terjadi dan paling mengganggu
- Berat badan yang bertambah
- Sakit kepala
- Pada sistem cardiovascular efeknya sangat sedikit, mungkin ada sedikit peninggian dan kadar insulin dan penurunan kadar kolesterol
2.1.1.7.Waktu Pemberian Dan Dosis
- Pasca persalinan
· Segera ketika masih di RS
· Jadwal suntikan berikutnya
- Pasca abortus
· Segera setelah perawatan
· Jadwal waktu suntikan diperhitungkan
- Interval
· Hari ke
· Jadwal waktu suntikan berikutnya diberikan dengan pedoman
a. Depo profestin interval 12 minggu
b. Noristerat interval 8 minggu
c. Cylofem interval 4 minggu.
2.1.1.8.Efektifitas
- Baik DMPA maupun NET-EN sangat efektif sebagai metode kontrasepsi kurang dari 1 per 100 wanita akan mengalami kehamilan dalam 1 tahun pemakaian DMPA dan 2 per 100 wanita pertahun memakai NET-EN.
- Kontrasepsi suntikan efektivitasinya sangat lebih efektif dari pada IUD.
- Dosis DMPA dengan daya kerja kontrasepsi yang paling sering, dipakai 150 mg, setiap 2 bulan adalah dosis yang tinggi setelah suntikan DMPA ovulasi tidak akan terjadi untuk minimal 14 minggu sehingga terdapat periode 2 minggu untuk akseptor DMPA yang disuntik ulang tiap 3 bulan.
- Penilaian dalam skala kecil akhir-akhir ini menemukan bahwa dosis lebih rendah dari DMPA 100 mg sekali tiap 3 bulan hamper sama efektifitasnya dengan suntikan 150 mg dengan angka kegagalan 0,44 per 100 wanita pertahun. Sedangkan pemberian sekali setiap 6 bulan dengan
dosis 250, 300, 400 atau 450 mg DMPA umumnya menunjukkan angka kegagalan yang sedikit lebih tinggi 0-3 kehamilan per 100 wanita peratahun .
- NET-EN 200 mg lebih efektif bila diberikan dalam jarak waktu yang lebih pendek. Penyuntikan kembali setiap 8 minggu angka kegagalan 6,6 per 100 wanita perbulan.
- Masa kerja NET-EN lebih singkat dari pada DMPA, sehingga tidak terdapat “tenggang waktu/waktu kelonggaran (grace peroide) untuk akseptor NET-EN yang terlambat suntik ulang.
2.2. Konsep Asuhan Kebidanan
Asuhan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu, klien (Depkes, 1996:3)
Kebidanan adalah bentuk pelayanan kesehatan yang komperhensif dan karakteristik berdasarkan ilmu dan seni kebidanan yang ditujukan pada wanita atau khususnya dalam masa prakonsepsi, masa kehamilan, masa nifas dan bayi baru lahir, upaya masa interval dengan upaya promotif, preventative dan rahabilitatif baik secara individu, keluarga, kelompok masyarakat sesuai wewenang, tanggung jawab dan kode etik profesi bidan (Sumarto, 1995 : 16).
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab bidan dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan atas masalah dalam bidang kesehatan ibu pada masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir serta keluarga berencana. (Sumarto, 1995 : 13).
Langkah-Langkah dalam Asuhan Kebidanan
1. Pengkajian
Merupakan langkah awal dalam memberikan asuhan kebidanan, kegiatan ini adalah mengumplkan data dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Hasil proses ini dalam bentuk :
1.1 Data subyektif
Adalah data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan klien/ keluarga dan tim kesehatan berupa keluhan-keluhan tentang masalah kesehatan (manajemen kebidanan, pusdiklat, 1996 : 7)
a. Biodata, mencakup klien
b. Keluhan utama, alasan pasien datang kepada petugas kesehatan
c. Riwayat menstruasi
d. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
e. Riwayat kesehatan yang lalu, ditanyakan untuk mengetahuai apakah ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi oleh klien
f. Riwayat kesehatan keluarga, data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan kesehatan pasien.
g. Riwayat keluarga berencana, perlu ditanyakan kepada klien yang mengikuti atau pernah mengikuti atau pernah mengikuti keluarga berencana sebagai berikut : jenis kontrasepsi yang digunakan, efek samping dan pemberhentian kontrasepsi, lama menggunakan kontrasepsi.
h. Pola kehidupan sehari-hari
- Pola nutrisi
- Tanda-tanda vital
- Pemeriksaan fisik
1.2 Data obyektif
Pada data obyektif meliputi antara lain :
- Keadaan umum
- Tanda-tanda vital
- Pemeriksaan fisik
· Palpasi
· Auskultasi
· Perkusi
- Data pemeriksaan penunjang
1.3 Analisa data diagnosa/masalah kebutuhan
Diagnosa kebidanan adalah hasil analisis dan perumusan masalah yang diputuskan oleh bidan.
Diagnosa potensial atau antisipasi masalah
Pada langkah ini mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa/masalah yang sudah diidentifikasi.
1.4 Tindakan segera
Merupakan tindakan yang secepatnya harus diberikan terhadap klien tidak dapat ditunda, karena apabila terlambat akan berpengaruh terhadap kesejahteraan pasien.
1.5 Perencanaan
Merupakan langkah-langkah setelah diagnosa ditegakkan dan merupakan pedoman dalam memberikan asuhan kebidanan.
1.6 Pelaksanaan
Langkah pelaksanaan di dalam proses manajemen kebidanan dilakukan bidan sesuai dengan rencana yang ditetapkan
1.7 Evaluasi
Merupakan suatu cara menilai apakah tindakan pelayanan kebidanan telah terpenuhi, terpenuhi sebagian atau belum tercapai sama sekali.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengumpulan Data
Tanggal :
- Data Subyektif
1. Biodata
Nama Klien : Ny “L” Umur : 34 tahun Agama : Islam Bangsa/Suku : Jawa/Indonesia Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Alamat : Kemlaten VIII no.5 | Nama Klien : Tn. “A” Umur : 36 tahun Agama : Islam Bangsa/Suku : Jawa/Indonesia Pendidikan : SMA Pekerjaan : Swasta Alamat : Kemlaten VIII no.5 |
2. Alasan kunjungan
Ibu mengatakan ingin melanjutkan suntik KB 1 bulan dan tanggal
3. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 th Warna : merah
Siklus : 28 hari Dysmenorhea : tidak
Lama : 7 hari Flour albus : tidak
Banyak : ±1 softek / hari HPHT :
4. Riwayat kehamilan dan nifas yang lalu
Suami ke | Kehamilan | Persalinan | Anak | Nifas | KB | ||||||||
Ke | Usia | Jenis | Penol | Penyul | Tempat | BB/PB | Sex | H/M | Umur | Penyul | ASI | ||
1 | 1 2 | 9 bln 9 bln | Spt B Spt B | Bidan Bidan | - - | BPS BPS | 3100/50 3000/50 | ♀ ♂ | H H | 14 th 7 th | - - | Ya Ya | Suntik Suntik |
5. Riwayat penyakit dahulu/yang sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah/tidak sedang menderita penyakit seperti hipertensi, asma, DM, jantung.
6. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak menderita penyakit seperti hipertensi, asma, DM, jantung.
7. Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 3 bulan selama ± 1 tahun dan ibu mengeluh tidak mens, kemudian ibu melanjutkan dengan suntik KB 1 bulan selama ± 6 bulan dan tidak ada keluhan.
8. Riwayat psikologi
Ibu mengatakan bahwa suaminya, setuju jika ibu menggunakan KB suntik 1 bulan.
9. Riwayat kehidupan
a. Pola nutrisi
Ibu mengatakan makan 3 x/hari dengan porsi sedang terdiri dari nasi, lauk, sayur dan terkadang buah. Minum ± 7 gelas/hari.
b. Pola eliminasi
Ibu mengatakan BAB : 1 x/hari dan BAK : ± 6 x/hari.
c. Pola aktivitas
Ibu mengatakan pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga.
d. Pola kebiasaan diri
Ibu mengatakan mandi, gosok gigi, ganti celana dalam 2 x sehari dan keramas 3 x/minggu.
e. Pola hubungan seksual
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual ± 3 x/minggu.
- Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
BB : 49 kg
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : bersih, tidak ada ketombe
Muka :
- Conjungtiva : tidak anemis
- Sclera : tidak ikterus
Hidung : bersih, tidak ada polip
Telinga : simetris, bersih
Mulut :
- Stomatitis : tidak ada stomatitis
- Gigi : tidak ada caries
Dada : simetris
Payudara :
- Bentuk : simetris
- Areola : tidak ada hyperpigmentasi
- Putting susu : menonjol
- Keluaran : colostrum (-)
- Striae : tidak ada
Perut
- Striae : tidak ada
- Linea : tidak ada
- Pembesaran : tidak ada
- Bekas luka : tidak ada bekas luka SC
Vulva
- Warna : biru kehitaman
- Luka parut : tidak ada
- Keluaran : tidak ada
- Varices : tidak ada
- Oedem : tidak ada
Anus
- Hemoroid : tidak ada
- Varices : tidak ada
Ekstremitas
- Varices : tidak ada
- Oedem : tidak ada
b. Palpasi
Leher :
- Pembesaran vena jugularis : tidak ada
- Pembesaran kelenjar tyroid : tidak ada
Payudara : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Abdomen : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
c. Auskultasi
Tidak ada ronchi dan tidak ada wheezing
d. Abdomen
Reflek patella : Dextra/sinistra positif
II. Identifikasi Masalah
Dx : Ny “L” P20002 akseptor KB suntik 1 bulan
Ds : Ibu mengatakan tanggal
Masalah : tidak ada
Do : TTV: TD : 110/70 mmHg
N : 88 x/menit RR : 20x/menit
III. Antisipasi Masalah Potensial
Tidak ada
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Tidak ada
V. Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapiutik dengan klien
R : Terjalin komunikasi yang baik antara petugas dan klien
2. Diskusi tentang KB pada klien tentang efek samping, cara kerja, efektifitas dari penggunaan KB cyclofem.
R : Diharapkan klien tidak takut dan cemas apabila ada perubahan-perubahan setelah memakai KB suntik cyclofem
3. Berikan suntikan KB 1 bulan pada klien
R : Pemberian therapy
4. Beritahu tanggal kembali pada klien
R : Supaya ibu datang tepat pada waktu efektifitasnya KB habis
VI. Implementasi
Tanggal :
Dx : Ny “L” P20002 dengan akseptor KB suntik 1 bulan
1. Melakukan pendekatan terapiutik pada klien supaya terjadi saling percaya dengan cara :
- Memperkenalkan diri
- Berkata dengan sopan dan baik
- Mendengarkan keluhan-keluhan klien
- Memberi solusi atas keluhan klien
- Memberikan penjelasan pada klien tentang KB
- Memberi kesempatan pada klien untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan klien
2. Mendiskusikan kembali pada klien tentang efek samping, cara kerja dan efektifitas dari penggunaan KB cyclofem :
- Gangguan pada haid
- Berat badan bertambah
- Sakit kepala
- Depresi
- Keputihan
- Jerawat
- Perubahan libido
3. Memberikan suntikan KB secara IM pada klien
4. Mendiskusikan tanggal kembali pada klien
- Kembali suntik tanggal
- Mencatat tanggal kembali pada kartu akseptor
VII. Evaluasi
Tanggal :
S : Klien mengatakan sudah diberi suntik KB 1 bulan
O : TTV : TD : 110/ 70 mmHg RR : 20 x/menit
N : 88 x/menit
A : Ny. “L” P20002 akseptor KB suntik 1 bulan
P : - Jelaskan kembali pada klien tentang efek samping, cara kerja dan efektifitas dari KB syclofem.
- Anjurkan klien untuk kembali tanggal
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada klien Ny. “L” P20002 akseptor KB suntik 1 bulan, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
4.1.1 Pengkajian
Diperoleh data dari Ny “L” dengan akseptor KB suntik cyclofem.
4.1.2 Diagnosa
Ny. “L” P20002 akseptor KB suntik 1 bulan.
4.1.3 Diagnosa potensial
Tidak ada
4.1.4 Tindakan segera
Tidak ada
4.1.5 Intervensi
Jelaskan tentang efek samping dan cara kerja KB suntik 1 bulan serta beritahu tanggal kembali ada klien.
4.1.6 Implementasi
Menjelaskan tentang efek samping dan cara kerja KB suntik 1 bulan serta memberitahu tanggal kembali pada klien.
4.1.7 Evaluasi
Dari hasil obeservasi pada Ny. “L” diperoleh keadaan umum baik dan ibu mengerti tentang apa yang dijelaskan oleh petugas.
4.2 Saran
4.2.1 Bagi klien
Diharapkan melakukan kontrol kebidanan/petugas kesehatan apabila ada keluhan.
4.2.2 Bagi petugas kesehatan (bidan)
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan wewenang dan dapat berkerjasama dengan klien sehingga akan tercapai asuhan yang optimal.
4.2.3 Bagi pendidikan
Hendaknya dapat memberikan bimbingan kepada mahasiswa praktek secara maksimal agar mahasiswa dapat dengan mudah memberikan pelayanan dengan baik dan benar
DAFTAR PUSTAKA
Ø Manuaba, Ida Bagus Gede, 1999. Memahami Kesempatan Reproduksi Wanita. Arcan,
Ø Manuaba, IBG, Prof. Dr. SPOG. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan, 1998.
Ø Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. JNPKKR-bekerjasama dengan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Ø Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan kontrasepsi. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY “L” P20002 AKSEPTOR KB SUNTIK CYCLOFEM
DI PUSKESMAS KEDURUS
SURABAYA
Disusun Oleh :
IKA ARIYANTI K
0530044
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“ARTHA BODHI ISWARA”
PRODI DIII KEBIDANAN
2008
KATA PEGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang dilimpahkan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan selama di Puskesmas Kedurus.
Penyusunan Asuhan Kebidanan ini merupakan tugas berstruktur di Akademi Kebidanan STIKES ABI Surabaya untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan asuhan kebidanan ini terutama :
1. Prof. Dr. Hr. Soedibyo HP dr. DTM selaku Ketua STIKES ABI Surabaya.
2. drg. Sausan selaku Kepala Puskesmas Kedurus
3. Lia Hartanti, SST selaku Kajur Prodi DIII Kebidanan STIKES ABl Surabaya.
4. Bidan Lilik selaku pembimbing praktek di Puskesmas Kedurus.
5. Esti Novi Andyarini, SST selaku Pembimbing Prodi DIII Kebidanan.
6.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi peningkatan penyusunan Asuhan Kebidanan selanjutnya.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I... PENDAHULUAN........................................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................
1.2 Tujuan.....................................................................................................
1.2.1 Tujuan Umum..............................................................................
1.2.2 Tujuan Khusus.............................................................................
1.2.3 Pelaksanaan................................................................................
BAB II.. TINJAUAN TEORI......................................................................................
2.1 Konsep dasar.........................................................................................
2.1.1 Kontrasepsi Suntik.....................................................................
2.1.1.1 Batasan.................................................................
2.1.1.2 Mekanisme Kerja...........................................................
2.1.1.3 Kontra Indikasi...............................................................
2.1.1.4 Keuntungan Suntik..........................................................
2.1.1.5 Kerugian Suntik KB.......................................................
2.1.1.6 Efek Samping.................................................................
2.1.1.7 Waktu Pemberian...........................................................
2.1.1.8 Efektifitas.......................................................................
2.2 Konsep Asuhan Kebidanan....................................................................
1. Pengkajian........................................................................................
Data Subyektif............................................................................
Data Obyektif.............................................................................
Analisa Data Diagnosa/Masalah..................................................
Tindakan Segera.........................................................................
Perencanaan...............................................................................
Pelaksanaan...............................................................................
Evaluasi......................................................................................
BAB III. TINJAUAN KASUS....................................................................................
BAB IV PENUTUP....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar