PEMILIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN

(KEGIATAN BELAJAR 2)

Karakteristik Cara Belajar Anak

# LATIHAN # (Hal 6.16)

1. Mengapa dalam memilih strategi pembelajaran, guru perlu memahami karakteristik belajar siswa ?

JAWABAN LATIHAN

1. a) Supaya pembelajaran yang guru sampaikan ke anak didik tepat dan sesuai dengan tumbuh kembang anak.

b) Karena untuk memudahkan anak belajar di dalam kegiatan pembelajaran, sehingga bisa menyatu atau saling menyambung antara guru dengan anak didik, dan anak dapat belajar dengan senang, tidak mengalami kejenuhan dan dapat menciptakan suasana belajar yang meyenangkan.


MODUL 9

KEGIATAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA

DI TAMAN KANAK-KANAK

KEGIATAN BELAJAR 2

Permainan Bahasa di Taman Kanak-Kanak

A. BERMAIN SEBAGAI PEMICU PERKEMBANGAN BAHASA

Kegiatan bermain dan permainan merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna bagi anak. Manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan tersebut misalnya : anak dapat memperoleh pengalaman dalam membina hubungan dengan temannya, menambah perbendaharaan kata menyalurkan perasaan-perasaan tertekan, dll.

Melalui kegiatan permainan bahasa, anak akan dapat menyusun kemampuan bahasanya. Banyak kosakata muncul dari interaksi anak dalam bermain dengan teman sebayanya. Misalnya melalui komunikasi : awalnya melalui bahasa tubuh, tapi dengan meningkatnya usia dan perbendaharaan kata, si anak akan lebih menggunakan bahasa lisan, sehingga anak mampu menggunakan bahasa dengan lebih terampil dan luwes.

Dalam model pembelajaran ini, walaupun kemampuan anak tidaklah selalu sama tetapi kegiatan ini akan mampu memenuhi segala macam tingkat kemampuan anak untuk mendapatkan apa yang dibutuhkannya.

B. PERMAINAN BAHASA UNTUK MELATIH KEMAMPUAN MENDENGARKAN

Dalam permainan ini tahap pertama adalah menyadari sebanyak mungkin bunyi yang berlainan. Hal ini akan sangat menolong dan mengenalkan kepada anak kata-kata yang dengan kata itu bunyi itu diberikan.

  1. Permainan Mendengarkan

Contoh :

a. Ada berapa bunyi ?

Ajak anak untuk menutup matanya dan tidak bergerak serta tidak bersuara.

Kemudian periksa berapa banyak suara/bunyi yang dapat mereka dengar dari lingkugan sekitarnya.

Contoh :

1) Alat Peraga

a) Gelas dipukul menggunakan sendok

b) Piring/mangkok dipukul menggunakan sendok


2) Tanpa Alat Peraga

Anak di ajak ke alam terbuka. (mendengarkan suara kicau burung, suara kendaraan lewat, mendengar suara-suara orang yang lewat didekatnya).

b. Perintah yang dibisikkan

Anak mendapat perintak melalui bisikan yang dilakukan guru atau temannya (dapat dilakukan dengan berdiri berderet ke samping)

Contoh :

“Ambillah dua pensil!” kemudian bias ditambahkan lagi

“Letakkan pensil di meja”, dsb.

c. Bunyi Kertas

Anak ditutup matanya dan menebak apa yang sedang dilakukan guru dengan kertas tersebut. Apakah kertas tersebut di sobek, diremas atau dilambai-lambaikan. Kertas yang digunakan bisa berlainan jenisnya, missal : kertas karton, kertas biasa (HVS), kertas koran, dsb.

C. PERMAINAN BAHASA UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERBICARA

  1. Permainan Berbicara (Permainan Deskriptif)

Adalah : permainan yang menuntut anak untuk menguraikan benda dengan mendorong anak untuk mencari kata-kata dan membantu mereka berbicara dan berpikir dengan jelas.
Contohnya :

a. Kotak Raba

Letakkan objek rumah tangga/ruang kelas dalam satu boks yang dilubangi sampingnya. Kemudian anak memasukkankedua tangannya ke dalam kotak dan mencoba menguraikan apa yang dirabanya sebelum menebaknya. Bisa juga dilakukan dengan tiga orang.

b. Pemberian Gambar

Permainan ini baik untuk daya ingat dan mengembangkan daya pengamatan maupun bahasa anak. Dilakukan secara bergiliran, dengan mula-mula mengulangi semua pertanyaan yang dilakukan sebelumnya.

c. Mencari Hubungan

Permainan ini meminta anak untuk memberikan hubungan antara dua objek nyata sekitar rumah, sekolah/kebun, lukisan gambar sederhana pada potongan-potongan kartu kecil. Biarpun anak-anak mengumpulkan pasangan objek mereka sendiri, dan menjelaskan mengapa mereka mengumpulkannya.

d. Permainan Fantasi

Adalah permainan yang melibatkan anak-anak untuk membayangkan diri dalam peran/situasi. Contoh :


1) Bermain Boneka

Permainan ini sering digunakan untuk anak yang mempunyai masalah bicara atau komunikasi. Beberapa anak memainkannya sama seperti mereka bermain boneka. Ada juga beberapa anak tidak menyukai boneka, jadi jangan memaksa jika mereka tidak tertarik.

2) Permainan Berdandan

Sediakan berbagai macam pakaian bekas dan aksesori untuk berdandan. Anak akan menyukai permainan ini karena anak menganggap kalau aksesori seperti tas, perhiasan, topi, lebih penting dari sekedar pakaian.

3) Permainan Kotak Karton

Dengan berbagai bentuk dan ukuran (besar, sedang, kecil) dapat menciptakan aneka ragam situasi bermain fantasi yang berlebihan. Kotak besar bisa dijadikan rumah, istana, dll. Kotak sedang bisa dijadikan kendaraan, meja, bangku, dll. Kotak kecil bisa dijadikan garasi, rumah miniature, dsb.

D. PERMAINAN BAHASA UNTUK MELATIH KEMAMPUAN MEMBACA

Belajar membaca mempunyai hubungan yang erat dengan perkembangan bahasa. Sebelum bisa membaca, anak harus mengetahui dan menggunakan perbendaharaan kata dasar dengan baik. Anak yang dapat berbicara dengan baik dan banyak cenderung akan menjadi pembaca yang baik pula.

Cara terbaik untuk membantu anak belajar membaca adalah membacakan buku baginya dan bersamanya serta mempunyai banyak buku yang menarik di dalam kelas.

Permainan kata dan huruf dapat memberikan suatu situasi belajar yang santai dan informal, bebas dari ketegangan dan kecemasan. Dalam permainan ini, anak dapat melihat sejumlah terbatas kata-kata berkali-kali, namun tidak dalam cara yang membosankan dan berulang-ulang. Bermainlah hanya jika anak menginginkannya. Jangan membuat permainan tampak sebagai kewajiban, melainkan harus sesuai dengan kegiatan permainan lainnya yang dilakukan bersama-sama.

Beri ganjaran (reward) berupa pujian dan semangat, hindari kesan bahwa anak melakukan kegagalan. Bantu anak jika permainan itu sukar, sesuaikan dengan kemampuannya. Atau perlu ajak anak untuk pindah ke permainan lain.

Berikut saran-saran untuk permainan dan kegiatan yang dapat dilakukan bersama dengan anak :

1. Memasangkan suatu kata dengan suatu gambar

2. Memasangkan suatu kata tertulis dengan kata yang diucapkan

3. Memasangkan suatu kata tertulis dengan suatu kata tertulis

4. Memasangkan suatu huruf awal dan suatu gambar

5. Memasangkan bentuk-bentuk huruf dengan bunyi huruf

a. Permainan Kata dan Huruf

Permainan ini melibatkan pengenalan huruf-huruf alphabet dan kata-kata untuk kepada anak. Permainan ini juga dapat membentuk dasar pelajaran membaca dan menulis. Tetapi tidaklah bijaksana untuk terlalu menekankan pada aspek “belajar membaca” dari permainan ini. Jika mulai mengungguli unsur bermain, maka lebih banyak akan berakibat buruk pada anak.

b. Kapan anak siap untuk permainan ini ?

Anak akan siap apabila mereka menunjukkan perhatian pada saat guru menunjuk kata-kata dan huruf-huruf pada rambu-rambu atau di dalam buku, atau menuliskan kata-kata itu untuk mereka. Misalnya :

Ø Anak melihat namanya sendiri ditulis sehingga anak tertarik dan pertama-tama mereka akan mengenali huruf pertama pada namanya;

Ø Missal di majalah terdapat huruf-huruf alphabet secara acak, disitu ajak anak untuk melingkari setiap huruf sehingga membentuk nama si anak tersebut. Sehingga anak akan mampu mengenali perbedaan antara bentuk-bentuk huruf. Konsentrasi dan memori mereka juga harus dikembangkan secukupnya.

E. MEMULAI MENGENALI KATA DAN HURUF

Ketika anak terbiasa melihat-lihat buku, melihat-lihat hal yang ditulis, memperhatikan kata-kata dalam lingkungan mereka lambat laun si anak akan mampu mengenali kata dan huruf satu demi satu.

1. Mengenali Kata

Tunjukkan kata-kata kepada anak, ketika anak mulai mengenali huruf dan kata. Misalnya: 1) nama teman-teman : Nina, Toni, Rama, dll ; 2) Keluarga : mama, papa, kakak, adik, dll ; 3) hewan peliharaan : kucing, anjing, ayam, sapi, dll; 4) mainan : mobil, boneka, bola. Janganlah mengajarkan kata-kata yang tidak umum tanpa memberikan konteks ataupun petunjuk mengenai maknanya.

2. Huruf Kapital dan Huruf Kecil

Untuk mudahnya, pusatkan usaha hanya pada huruf kecil saja. Huruf kecil menyebabkan kata berbentuk beda (signitif), sedangkan huruf kapital menyebabkan kata berbentuk seragam. Tapi gunakan huruf kapital bila wajar, misal untuk huruf pertama pada nama.

3. Mengenali Huruf

Pada tahap ini seorang anak memerlukan cara-cara untuk mengetahui apa maksud kata itu. Mengetahui bunyi huruf pertama dapat memberikan suatu petunjuk yang ampuh, meskipun demikian pusatkan perhatian hanya pada suatu huruf pertama. Pertama kali adalah mengajarkan bunyi huruf, yang mudah dimengerti. Pertama kali dari namanya sendiri, nama orang-orang, dan benda yang depat dengan mereka.

4. Bunyi dan Nama Huruf

Anak perlu diajari bunyi yang dibuat oleh tiap huruf. Namun biasanya tidak sukar dalam mempelajari suatu huf dan bunyinya sekaligus.

Misalnya : belajar mengenal huuf-huruf alfabet A sampai Z sambil menyanyikan.

5. Alfabet

Banyak buku dan mainan alfabet yang baik (misalnya : kartu huruf, poster huruf, dll) yang dapat membantu anak untuk mempelajari bentuk dan bunyi huruf. Jangan tergesa-gesa mengajari mereka urutan alfabet.

F. MELAKUKAN PERMAINAN

Pada halaman sebelumnya (pada poin D) sudah dijelaskan bagaimana cara terbaik membantu anak belajar membaca dan beberapa permainan dan kegiatan yang dapat dilakukan bersama-sama dengan anak.

berikut adalah beberapa susunan permainan yang menghibur yang dibuat dan dimainkan bersama anak didik.

1. Menyusun Permainan

Bisa dilakukan dengan cara :

a. Memasangkan suatu kata dengan suatu gambar

Contoh : Kata : sendok, dipasangkan dengan gambar sendok

kata : garpu, dipasangkan dengan gambar garpu

b. Memasangkan suatu kata dengan kata yang diucapkan

Contoh : Misal guru mengucapkan kata "baju", "topi", dsb. kepada anak. Kemudian anak memasangkan kata yang diucapkan guru tadi dengan cara menunjuk kata yang tertulis di papan atau buku atau media apapun yang digunakan.

c.

Dasi

Topi

Memasangkan suatu kata tertulis dengan suatu kata tertulis

Baju

Baju

Contoh : Kata : topi, dipasangkan dengan gambar sendok

Kata : baju, dipasangkan dengan gambar baju

Topi

Dasi

Kata : dasi, dipasangkan dengan gambar dasi

dan lain sebagainya

d. Memasangkan suatu huruf awal dengan suatu gambar

Contoh : Huruf : A, dipasangkan dengan gambar Apel

Huruf : B, dipasangkan dengan gambar Baju

dan lain sebagainya

e. Memasangkan bentuk-bentuk huruf dengan bunyi huruf

Contoh : Apabila guru mengucapkan huruf A, maka anak memasangkan bentuk huruf A pada papan flanel atau pada media lain yang digunakan pada pembelajaran tersebut. begitu seterusnya dilakukan pada huruf-huruf selanjutnya.

G. BEBARAPA PERMAINAN KATA

Misal : Permainan Membuat Barisan

1. Bahan-bahan

a) Sejumlah besar kertas dan kartu, seperti kertas pelapis, kertas dinding (belakangnya), kartu pos polos, kartu ucapan selamat bekas.

b) Gunting

c) Perekat (lem)

d) Mistar

e) Pena berwarna (spidol warna, crayon, dll)

f) Persediaan gambar-gambar untuk diguntingi (katalog mainan, pakaian, buah-buahan, dan alat-alat rumah tangga merupakan sumber yang ideal).

2. Butir-butir yang harus diingat

a) Bila membuat permainan, pilih kata-kata yang sudah pernah dilihat anak-anak didik dalam koteks-konteks lain. hal ini merupakan bagian dadri menambah perbendaharaan katanya.

b) Jika permainan dibuat dengan teliti mungkin akan lebih menarik bagi anak.

c) Sesuaikan setiap permainan dengan tema, terutama yang menarik bagi anak

d) Anak juga dapat menyesuaikan setiap permainan untuk membuatnya lebih mudah atau lebih sukar, atau kurang kompetitif menurut kemampuan dan temperamen anak. permainan dapat diikuti oleh sedikit atau lebih banyak anak.

3. Membuat Barisan

a) Pembuatan

Ø Gunting karton tebal berbentuk bujur sangkar 240 mm

Ø Gunting bujur sangkar itu terbagi menjadi sembilan bujur sangkar lain

Ø Gunting sembilan kartu agar cocok dengan kotak-kotak pada karton itu

Ø Tempelkan gambar pada satu sisi dari tiap kartu, dan pada sisi lain, kata pasangannya dan gambar suatu lingkungan sebesar sebuah keping.

Ø Cari sepuluh keping, lima dengan suatu warna, lima lain dengan suatu warna lain.

b) Cara bermain

Ø Tumpuk kartu-kartu, kata menghadap ke atas tebarkan kartu dengan sisi kata menghadap ke atas.

Ø Dua pemain bergiliran mengambil sebuah kartu dan membaca kata pada kartu itu, kemudian melihat sebaliknya untuk mengecek apakah mereka membaca kata itu dengan benar. ia letakkan kartu itu pada ruang di papan karton tebal dan meletakkan sebuah keping di atasnya.

Ø Tiap pemain menggunakan keping dengan warna yang berlainan dan sasaran permainan adalah membuat suatu barisan tiga keping dengan warna yang sama, sepanjang garis-garis "bujur dan silang".

Ø Jika tidak berhasil, kocok kartu-kartu itu dan mulai lagi.

c) Menarik Perhatian ke kata-kata

sebelum anak memulai belajar membaca, guru dapat membantu anak untuk menyadari secara umum adanya kata yang tertulis dan kegunaannya dalam semua situasi.

berikut ini adalah kegiatan permainan kata untuk belajar mengenal kata-kata.

Ø Kartu kata

Permainan ini menggunakan potongan-potongan kartu. tiap kartu ditulisi dengan satu kata. kartu-kartu ini bisa untuk membantu anak belajar mengenali kata-kata dapat dimulai dengan nama-nama anak, kemudian ke nama orang-orang lain dan benda-benda lainnya yang dikenal anak dengan baik. tunjukkan kartu tersebut satu per satu, dengan menunggu sampai ia tahu tiap kata sebelum beralih ke kartu berikutnya.

Ø Mencari Pasangan Kata

Gunakan kartu pasangan kata atau kata dengan gambar. letakkan kartu menghadap ke atas dan mencari pasangannya. kemudian beranjak ke kartu-kartu menghadap ke bawah kecuali satu kartu. lalu kartu-kartu itu bergantian dibalik sampai ditemukan pasangan kartu yang pertama.

Ø Bingo Kata

Cari karton ukuran besar dan bagi menjadi sejumlah persegi. tulis sebuah kata atau tempelkan sebuah gambar dalam tiap persegi. Kemudian secara bergantian ambil sebuah kartu kata. Jika kartu kata tersebut sesuai dengan salah satu kata, impitlah kata dan gambar tersebut.

Ø Kartu-kartu aksi

Tulis suatu kata tindakan (aksi), misalnya : lompat, duduk, lari, berdiri, dsb. pada satu kartu. permainan ini berupa mengambil satu kartu dari tumpukan dan secepat mungkin melakukan tindakan seperti apa yang tertera pada kartu tersebut.

4. Beberapa Permainan Huruf

Permainan ini dipusatkan untuk membantu anak untuk mencari bunyi awal sebuah kata dan menghubung-hubungkannya pada suatu huruf. mula-mula pilih kata yang dimulai dengan bunyi konsonan tunggal (misal : busa, baju, buku, dsb), bukan konsonan rangkap seperti "blok" atau "brokat".

diperlukan banyak latihan, agar anak mampu mengenali bunyi huruf-huruf bila huruf-huruf itu membentuk bagian dari kata. Berikut contoh kegiatan permainan huruf :


a) Aku melihat

"Aku melihat sesuatu yang dimulai dengan .......". Beri petunjuk tambahan, untuk mengawali, misal : "Sesuatu itu hitam, ia bisa mengeong, dimulai dengan 'Keh'." atau contoh lain : "Sesuatu itu buas, ia bisa mengaum, dimulai dengan 'ma'."

b) Yang lain sendiri

Ucapkan sejumlah kata, semuanya, kecuali satu, berawal dengan huruf yang sama dan perhatikan apakah anak dapat mengenalinya. misal : perpustakaan, pensil, pena, dll.

c) Buku tempel alfabet.

Tulis sebuah huruf pada bagian atas tiap halaman dari suatu buku tempel. dengan memusatkan perhatian pada beberapa huruf setiap kali, kumpulkan gambar-gambar obyek yang huruf pertamanya adalah huruf itu dan tempelkan gambar itu pada halaman yang sesuai.

d) Mengenali Huruf

Buat kartu huruf-huruf kemudian beri jepitan kertas yang terbuat dari besi, dan sediakan kail yang menggunakan magnet. letakkan kartu-kartu huruf ke sebuah kotak. tiap anak mengambil satu kartu dengan alat pancingan tersebut.

Jika anak tahu huruf apa itu, maka kartu itu diletakkan sebagai hasil tangkapan. jika anak tidak tahu, ia kumpulkan sebagai ikan yang lolos. pada akhir-akhir penangkapan kartu-kartu itu dihitung.

e) Membangun huruf

Potong sekumpulan kertas berbentuk lurus yang pendek, sedang dan panjang, setengah lingkaran, bentuk kait dan busur. Anak dapat bermain dengan potongan ini untuk melihat huruf apa yang dapat dibangun. Berilah anak kumpulan dari dua atau tiga bentuk dan mintalah huruf apa saja yang dapat ia bangun. bisa juga dilakukan agar permainan lebih mengasyikkan dengan membuat huruf dari pembersih pipa, adonan mainan (play dog) dan plastisin.

H. PERMAINAN BAHASA UNTUK MELATIH KEMAMPUAN MENULIS

Keterampilan tangan yang diperlukan untuk menulis kata-kata berkembang dengan lebih perlahan dibandingkan keterampilan membacanya.

pensil dipegang antara ibu jari dan telunjuk serta jari tengah sekitar 3 cm dari ujung. Anak yang kidal harus memegang lebih jauh dari ujung sehingga apa yang ditulis dapat terlihat. Kertasnya harus lebih ke kiri dari sumbu tubuhnya dan atau sejajar dengan pinggir meja atau sedikit miring ke kanan.

Pola

Pembentukan huruf di dasarkan pada pola berulang tertentu. menyalin pola dapat membantu anak meningkatkan kendali tangan dan menyiapkan cara menulis.

a) Merunut dan menghubungkan titik-titik huruf

Cara ini membantu mencetakkan pada pikiran seorang anak tentang perasaan menulis huruf-huruf.

;

Misal : Menghubungkan titik-titik huruf alfabet "A" dan melatih menulis dengan merunut.

b) Permainan baki garam atau pasir

Anak-anak menyukai menulis dengan jari-jari mereka dan mempunyai kendali yang lebih banyak daripada penggunaan pensil dan pena. menulis huruf-huruf dengan cat jari juga mengasyikkan.

Misal : bisa dilakukan dengan cara finger painting.

c) Membutuhkan Huruf Pertama

Mengisikan sebuah huruf untuk melengkapi sebuah kata merupakan langkah pertama yang berguna dalam menuliskan seluruh kata.

Misal :

- opi

- aju

- asi

- t opi

- b aju

- d asi

0 komentar:

Posting Komentar