PENDEKATAN PEMBELAJARAN DALAM BERBAGAI SATUAN PENDIDIKAN DI MASYARAKAT

A. PENDEKATAN PEDAGOGI DALAM PEMBELAJARAN

Pedagogi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata paid dan agogus. Paid berarti anak dan agogus berarti leader of. Pedagogi diartikan sebagai seni dan ilmu mendidik anak.

Di dalam model ini guru yang memiliki peranan dalam pembelajaran, karena didasari oleh beberapa asumsi mengenai peserta didik yaitu sebagai berikut :

  1. Kebutuhan untuk mengetahui (The need to know)

Peserta didik diasumsikan hanya butuh mengetahui tentang segala sesuatu yang diajarkan guru jika mereka menginginkan kelulusan dan mendapatkan peningkatan.

  1. Konsep diri peserta didik (The Leaner Self Concept)

Konsep guru mengenai peserta didik bergantung pada kepribadian, oleh karena itu konsep diri peserta didik juga bergantung pada kepribadiannya tersebut.

  1. Peran Pengalaman (The role of experince)

Pengalaman peserta didik merupakan sumber belajar sehingga teknik pemindahan informasi merupakan yang paling dominan dalam pendalaman pedagogik.

  1. Kesiapan untuk belajar (Readiness to learn)

Peserta didik disiapkan untuk mempelajari sesuatu hal yang disampaikan pada mereka oleh seorang guru.

  1. Berorientasi Belajar (orientation to learning)

Peserta didik berpusat pada orientasi mata pelajaran untuk dipelajari.

  1. Motivasi (Motivation)

Peserta belajar dimotivasi untuk belajar oleh guru, sehingga sifatnya eksentrik.

B. PENDEKATAN ANDRAGOGI DALAM PEMBELAJARAN

Andragogi berasal dari kata andr dan agagos. Dalam bahasa Yunani andr berarti orang dewasa, sedangkan agagos berarti memimpin, mengamong, atau membimbing.

Knowles (1980) mendefinisikan andragogi sebagai seni dan ilmu dalam membantu peserta didik (orang dewasa) untuk belajar (the science and arts of helping adults learn). Andragogi disebut juga sebagai teknologi pelibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran penerapan model.

Menurut pandangan andragogi, setiap pendidik harus mampu membantu peserta didik dalam penyelenggaraan pendidikan :

1. Menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar melalui kerjasama dalam merencanakan program pembelajaran.

2. Menemukan kebutuhan belajar

3. Merumuskan tujuan dan materi yang cocok untuk memenuhi kebutuhan belajar

4. Merancang pola belajar dalam sejumlah pengalaman belajar untuk peserta didik.

5. Melaksanakan kegiatan belajar dengan menggunakan metode, teknik dan sarana belajar yang tepat.

6. Menilai kegiatan belajar serta mendiagnosis kembali kebutuhan belajar untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Asumsi-asumsi yang dijadikan landasan dalam teori andragogi adalah sebagai berikut :

  1. Orang Dewasa Mempunyai Konsep Diri

Orang dewasa memandang bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk membuat suatu keputusan yang diambil, menghadapi segala resiko dari keputusan yang diambil, serta dapat mengatur kehidupannya secara mandiri. Karakteristik orang dewasa ini memberikan implikasi praktis dalam proses pembelajaran.

Mereka perlu dilibatkan secara penuh dalam mendiagnosis kebutuhan belajar dan dalam merancang program pembelajaran. Kegiatan belajar hendaknya bercorak antisipasif dan partisipasif. Pendidik hendaknya berpesan sebagai pembimbing, fasilitator dan/atau narasumber bagi peserta didik-orang dewasa.

  1. Orang Dewasa Mempunyai Akumulasi Pengalaman

Orang dewasa mempunyai pengalaman yang berbeda dengan dewasa lainnya sebagai akibat dari perbedaan latar belakang kehidupan sebelumnya dan perbedaan lingkungannya. Pengalaman interaksi menunjukkan pertambahan kemahiran orang dewasa dalam memadukan kesadaran untuk melihat dirinya dari sisi pandangan orang lain. Pengalaman diri adalah kemahiran orang dewasa pada masa kini dengan berbagai situasi pada masa lalu. Implikasi praktis dalam proses pembelajaran orang dewasa adalah bahwa mereka perlu dilibatkan untuk berperan sebagai narasumber.

  1. Orang Dewasa Mempunyai Kesiapan Untuk Belajar

Kesiapan belajar orang dewasa seirama dengan keberadaan peranan sosial yang ia tampilkan. Peran sosial ini akan berubah sejalan dengan perubahan usia sehingga kesiapan belajar orang dewasa akan ikut berubah pula.

Implikasi praktis dalam proses pembelajaran adalah bahwa urutan program pembelajaran perlu disusun berdasarkan urutan tugas perkembangan untuk melaksanakan peranannya, bukan berdasarkan urutan logis mata pelajaran.

  1. Orang Dewasa Berharap dapat segera menetapkan perolehan belajarnya

Orang dewasa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran karena ia sedang merespon hal-hal yang berhubungan dengan kehidupannya. Implikasi dalam proses pembelajaran adalah bahwa program pembelajaran perlu berorientasi pada pemecahan masalah bagi kehidupan orang dewasa.

  1. Orang Dewasa Memiliki Kemampuan Untuk Belajar

Knowles (1980) menjelaskan bahwa orang-orang yang lebih tua usianya dapat belajar hal-hal yang baru. Oleh karena itu, mereka dapat melakukan kegiatan belajar. Implikasi terhadap proses pembelajaran adalah bahwa Pendidik perlu mendorong dan membantu orang dewasa untuk belajar sesuai dengan kebutuhan belajarnya dan cara belajar yang diinginkan, dipilih dan ditetapkan oleh mereka sendiri.

Keberhasilan proses pembelajaran orang dewasa akan ditentukan oleh keterlibatan sendirian (ego) dalam tahap-tahap sebagai berikut :

1) Menciptakan iklim belajar yang cocok untuk mereka

2) Menciptakan situasi perencanaan partisipasif

3) Mendiagnosis kebutuhan belajar

4) Merumuskan tujuan belajar

5) Merancang kegiatan belajar

6) Melaksanakan kegiatan belajar dan menilai proses dan perolehan dalam memenuhi kebutuhan belajar


A. PERAN GURU SEBAGAI PENGAJAR SERTA SEBAGAI PENGAJAR DAN PENELITI

Dengan memahami tugas seorang guru dan seorang peneliti, maka akan mampu merumuskan tugas pengajar sekaligus peneliti dalam berbagai tahap kegiatan pembelajaran.

1. Tahap Persiapan

Persiapan yang dibuat sesuai kurikulum yang berlaku dan berfokus pada kompetensi yang akan dicapai, dalam bentuk rencana pembelajaran (RP). Komponen pokok RP yaitu :

a. Tujuan

Dijabarkan dari tujuan kurikuler setiap mata pelajaran, khusus guru yang melaksanakan PTK ditambahkan tujuan perbaikan yang sesuai dengan fokus masalah yang ingin diatasi.

b. Materi

Untuk pelaksanaan PTK, materi harus dirinci sehingga guru tahu apa yang akan dibahas dalam kelas.

c. Media dan Sumber

Untuk PTK harus dirancang dengan cermat. Guru perlu memperkaya diri dengan sumber lain sehingga pengetahuannya menjadi lebih mantap. Media/alat peraga harus dipilih yang memungkinkan siswa belajar lebih baik.

d. Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran dibuat dengan rinci, lengkap dengan pertanyaan yang akan diajukan bahkan bila perlu dengan scenario yang sangat rinci. Karena perbaikan pembelajaran menuntut guru mimilih dan menetapkan langkah pembelajaran dengan tujuan perbaikan.

e. Evaluasi

Untuk pembelajaran rutin hanya dicantumkan deskripsi singkat seperti tes obyektif atau soal uraian. Untuk pelaksanaan PTK mencantumkan butir-butir tes / lembar observasi yang akan digunakan. Guru yang melaksanakan PTK harus memiliki banyak alat ukur untuk memberi informasi menyeluruh dan komperhensif selama proses pembelajaran.

Disamping mengembangkan komponen dalam RP guru yang melaksanakan PTK perlu menetapkan kriteria keberhasilan. Kriteria ini tidak selalu berkaitan dengan hasil tetapi juga dengan proses belajar.

Keberhasilan seperti ini lebih sukar diukur karena bersifat subjektif. Perbaikan dalam proses pembelajaran diharapkan membawa dampak dalam perbaikan hasil belajar.

2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran

Agar pembelajaran berjalan sesuai rencana dan data dapat dikumpulkan dengan cermat, guru harus melakukan penyesuaian transaksional dan mencatat hak tesebut untuk dianalisis dengan cermat.

Penyesuaian transaksional adalah penyesuaian yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran antara guru dan siswa yang bertujuan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih efektif. Kelalaian melakukan penyesuaian akan berdampak pada hasil penelitian.

Aspek yang perlu diperhatikan guru pelaksana PTK :

a. Kegiatan Awal :

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan apersepsi yang menarik perhatian dan minat peserta didik menghadapi pelajaran yang akan disajikan.

b. Kegiatan Inti :

Merupakan kegiatan untuk mencapai kompetensi / TIK yang dirancang di dalam RP.

c. Kegiatan Penutup :

Bertujuan untuk memeriksa pemahaman siswa-siswa menindaklanjuti hasil belajar.

3. Tahap Pasca Pembelajaran

Kegiatan yang harus dilakukan guru pelaksana PTK setelah pelajaran selesai :

a. Menghimpun / merangkum catatan yang dibuat selama pembelajaran.

b. Berdialog dengan siswa.

c. Berdiskusi dengan teman sejawat.

d. Melakukan refleksi

e. Merangkum hasil perbaikan pembelajaran

f. Merangkum penyebab belum tercapainya perbaikan yang dirangkum.

g. Membuat revisi atas rencana perbaikan berikutnya yang mungkin sudah disiapkan.

B. MEMBANGUN KOLABORASI

Kolaborasi dapat dibangun melalui berbagai cara, seperti kerja sama dengan LPTK, membentuk kelompok kerja seperti musyawarah Guru Mata Pelajaran, Kelompok Kerja Guru dan Pusat Kerja Guru, rapat rutin sekolah, serta mengadakan hubungan langsung secara pribadi dengan dosen atau pendidik lain.

Kolaborasi dapat pula dibangun melalui media, untuk berbagai pengalaman dan menjalin hubungan professional dengan pakar, teman sejawat dan anggota masyarakat.


MODUL IV

KB 2

MELAKSANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. MELAKSANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN DAUR I

1. Persiapan

Langkah-langkah yang dilakukan menjelang pelaksanaan tindakan perbaikan.

a. Periksa kembali Rencana Perbaikan Pembelajaran

b. Periksa alat peraga dan sarana yang akan digunakan

c. Coba alat peraga yang akan digunakan

d. Periksa urutan kegiatan

e. Pikirkan hal-hal yang mungkin mengganggu pembelajaran

f. Periksa Ketersediaan alat pengumpul data

g. Yakinkan bahwa teman sejawat yang membantu sudah siap di kelas.

2. Melaksanakan Tindakan Perbaikan Daur I

Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan alat peraga yang telah disiapkan. Setelah itu, ajukan pertanyaan yang berkaitan dengan peragaan. Bentuk kelompok untuk mendiskusikan jawaban dengan mengingat kembali peragaan yang hasilnya akan dibacakan dan ditanggapi oleh kelompok lain. Kesimpulan diberikan sebagai penutup kegiatan pembelajaran.

3. Melakukan Refleksi

Berdasarkan data yang terkumpul, lakukan pembenahan dan mencoba menyimpulkan hasil tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Jika target yang diinginkan belum tercapai, maka buatlah rancangan untuk mengadakan perbaikan pada daur 2.


B. MELAKSANAKAN PERBAIKAN DAUR 2

1. Persiapan

a. Memeriksa pertanyaan yang akan diajukan

b. Memelihara alat peraga

c. Menyiapkan lembar pengamatan

d. Memeriksa urutan kegiatan

e. Memastikan teman sejawat siap ditempat.

2. Tindakan Perbaikan Daur 2

3. Refleksi Daur 2

a. Mengapat tidak semua siswa mendapat kesempatan menjawab?

b. Mengapa kerja kelompok tidak berhasil?

c. Mengapa hasil ulangan cukup bagus?

d. Bagaimana dengan siswa yang belum berhasil?

C. ULASAN

1. Tindakan perbaikan tergantung dari rencana perbaikan yang telah dirancang.

2. Sebelum pelaksanaan tindakan, lakukan persiapan akhir

3. Kesungguhan, komitmen dan kerja keras guru sangat menentukan keberhasilan.

4. Kurangi hal-hal yang terlupakan dengan membuat scenario.

5. Peran teman sejawat sangat penting

6. Jujur melihat diri sendiri

7. Mampu menyimpulkan data

8. Menjadi masukan rencana perbaikan daur berikutnya.



1. Kemampuan Dasar Intelektual Anak Usia TK

Kemampuan intelektual dapat diamati dari kemampuannya dalam menjelaskan konsep warna, ukuran, bentuk, arah besaran dan fungsi dari sesuatu yang diamati.

2. Kemampuan Dasar Emosional Anak Usia TK

Kemampuan ini dapat dicapai anak diantaranya:

a. Dapat menetapkan konsep

b. Menunjukkan penilaian

c. Melakukan gerak tertentu

d. Menari dengan penuh semangat

3. Kemampuan Dasar Sosial Anak Usia TK

Kemampuan ini dapat dicapai melalui :

a. Menari dalam kelompok

b. Bergiliran menari

c. Menemukan tema tari berdasarkan pengalaman dari lingkungan

4. Kemampuan Dasar Perseptual Anak Usia TK

Kemampuan perseptual adalah memahami dan menanggapi hal yang dilihat, didengar dan dirasakan. Kemampuan perseptual yang dapat dicapai :

a. Menunjukkan kesukaan

b. Menjelajahi ruang

c. Ketika bergerak melakukan pula kegiatan lain

5. Kemampuan Dasar Fisikal Anak Usia TK

Adalah kemampuan yang banyak melibatkan gerakan tubuh.

a. Keseimbangan

b. Lokomotor

c. Kecepatan

d. Perubahan

e. Ekspresi

f. Kreatifitas

g. Teknik

h. Belajar mengendalikan tubuh

i. Gerak bersemangat

j. Melakukan koordinasi gerak

6. Kemampuan Dasar Estetik Anak TK

Adalah kemampuan yang berhubungan dengan keindahan. Yang dapat dicapai adalah :

a. Dapat menari sesuai urutan gerak

b. Bersemangat dan percaya diri

c. Menari sesuai irama musik

d. Menghafal perubahan posisi dan arah

e. Mengekspresikan tarian sesuai tema

7. Kemampuan Dasar Kreatif Anak Usia TK

Kreatif diartikan kemampuan mencipta/memecahkan masalah. Hal-hal yang dapat dicapai :

a. Membuat gerak tari sesuai dengan gagasannya

b. Bergerak spontan menanggapi hal-hal yang dilihat, didengar/dirasakannya

c. Apabila menari dalam kelompok tidak terpengaruh oleh temannya

d. Dapat segera menyesuaikan dengan teman, apabila tiba-tiba lupa pada waktu menari.


KEGIATAN BELAJAR 2

KARAKTERISTIK TARI ANAK TK

Dyane Lynch Frasir berpendapat melalui bermain merupakan pendekatan pembelajaran tari yang sesuai untuk anak usia dini. Melalui bermain anak dapat mengekspresikan dirinya dengan lengkap yang timbul dari benak dan tubuhnya. Gerak sebagai sarana menyampaikan perasaan dan dunianya.

Tari yang sesuai dengan kemampuan dasar dan kebutuhan anak :

1. Tari yang bertema

Tujuannya memberi kesempatan mengungkapkan pengetahuan dan pengalaman terhadap sesuatu yang dilihat dan didengar serta dirasakannya.

2. Gerak tari bersifat tiruan (Gerak Imitatif)

Tujuannya menampilkan situasi kehidupan nyata berdasarkan kemampuannya memahami dan menanggapi sesuatu.

3. Gerak tari yang variatif

Tujuannya memperlihatkan pengendalian otot pada seluruh tubuhnya.

4. Berbentuk Tari Kelompok

Tujuannya mengembangkan kebutuhan sosial.

5. Pola Lantai Kurang Lebih 5

Tujuannya bergerak sambil melakukan posisi tempat minati dan melakukan perubahan arah.

6. Lama waktu menari kurang lebih 5 menit

Tujuannya menunjukkan kemampuan berkonsentrasi dan perhatian lebih lama.

7. Diiringi oleh musik

Tujuannya menunjukkan kemampuan anak dalam melakukan kegiatan yang kompleks.


KEGIATAN BELAJAR 1

PENCIPTAAN KARYA TARI

Penata tari adalah orang yang mencipta tari, kegiatannya menata bahan tari yang sudah ada, mengatur dan menyesuaikan tanpa ada upaya mengubah/ mengembangkan. Koreografer adalah pencipta tari yang bahan tarinya sudah ada/bahan baru dengan keinginan mengubah/mengembangkan tari menjadi sesuatu yang baru.

Penata tari/koreografer melaksanakan 3 langkah kegiatan, yaitu :

A. Perencanaan Tari

Adalah kegiatan berpikir untuk merencanakan sebuah karya tari yang berupa gagasan tari. Gagasan adalah kehendak yang belum diwujudkan berkaitan dengan tema, bentuk dan gaya tari yang akan dibuat.

Tujuan menulis gagasan tari, untuk panduan dan acuan pada waktu proses mencipta tari, serta menjadi alat kontrol agar bekerja dan konsisten mewujudkan tari seperti gagasannya. Konsep tari memberi gambaran utuh mengenai wujud tari yang akan dibuat.

Format dan sistematika konsep tari terdiri dari

1. Pendahuluan

2. Acuan teoritik

3. Metode garapan

4. Konsep Dasar karya seni


KEGIATAN BELAJAR 2

PENGETAHUAN MENCIPTA TARI

A. LANGKAH-LANGAKAH MENCIPTA TARI

Alma M. Hawkins mengungkapkan 4 tahap proses kreatif tari yaitu eksplorasi, improvisasi, evaluasi dan komposisi. Jaquline M. Smith menyimpulkan 4 tahap yaitu menemukan gagasan, mendalami gagagan, mewujudkan gagasan dan komunikasi karya kepada orang lain dalam pementasan tari.

B. MENCIPTA TARI BERSAMA ANAK DIDIK

Guru diharapkan memberi motivasi dan menghargai apapun hasil kreasi anak. Cara ini berguna untuk mengembangkan kreativitas anak dan cara untuk memberi kesempatan kepada anak-anak bebas mengungkapkan perasaan dan pikirannya.


KEGIATAN BELAJAR 3

PEMENTASAN TARI

A. PEMENTASAN TARI

Rangkaian kegiatan pementasan tari :

  1. Latihan

Latihan merupakan sarana melatih berbagai keterampilan dan sikap anak, melatih anak bergerak, melatih kepekaan ritme dan tempo/musik, melatih kemampuan menghayati dan mengungkapkan pera yang ditarikan. Jenis kegiatan yang dilakukan :

a. Latihan gerak

b. Latihan penguasaan tempat

c. Latihan menyebraskan gerak dan musik

d. Latihan menghayati peran sesuai tema.

  1. Pementasan Tari

Sikap yang tumbuh dan berkembang diantaranya : memupuk rasa percaya diri, sikap berani tampil di depan orang dan berani mengekspresikan diri.

Tujuan gladi bersih bagi anak adalah :

a. Mengenalkan anak pada tempat pentas

b. Mengenalkan urutan acara.

Tujuan gladi bersih bagi panitia :

a. mengontrol waktu pementasan

b. menyusun dinamika acara agar menarik dan tidak membosankan

c. mengontrol hambatan dan kesulitan teknis agar secepatnya diatasi.

  1. Mengontrol hambatan dan kesulitan teknis agar secepatnya diatasi

Ada 2 aspek penting yang mendukug keberhasilan pementasan yaitu mutu pementasan dan pengelolaan pementasan. Ukuran keberhasilan pementasan bila anak mampu mengungkapkan gagasan, perasaan dan pengalamannya. Keberhasilan pengelolaan adalah kelancaran, keteraturan dan ketertiban acara.


  1. Pembahasan/evaluasi tari

Bentuk kegiatan evaluasi adalah pembahasan tentang kekurangan dan kelebihan mutu pementasan dan pengelolaan pementasan. Evaluasi berfungsi untuk umpan balik dari kesempurnaan pementasan berikutnya. Bagi anak-anak untuk melatih kemampuan melihat, merasakan dan menanggapi sesuatu yang dilihat dan didengar.


KEGIATAN BELAJAR 1

KONSEN SENI RUPA

A. HAKIKAT SENI RUPA

Seni memiliki konsep yang bersifat terbuka dan memiliki kemungkinan berubah-ubah (lansing 1976). Perbedaan budaya, kondisi sosial, ekonomi, politik dan perbedaan alam sekitar akan membentuk seni yang berbeda dan beragam.

  1. Pengertian Seni Rupa

Dalam pengertian luas, seni rupa dipahami sebagai produk/kemahiran/ kegiatan mencipta/kreasi. Dalam pengertian sempit didefinisikan sebagai suatu bentuk ungkapan seni yang mengekspresikan pengalaman hidup, pengalaman estetis/artistik manusia dengan menggunakan beragam unsur seni untuk menghasilkan susunan/struktur karya seni rupa yang dapat dilihat, diamati, diraba, didengar/diapresiasi oleh publik/penikmat seni.

  1. Fungsi Seni Rupa

a. Fungsi Mitologis

Karya seni merupakan perwujudan dari kepercayaan masyarakat tradisi akan metologi yang berkembang dalam budaya masyarakat.

b. Fungsi Religius

Dipergunakan untuk menunjang ritual dan kegiatan keragaman melalui pemanfaatan simbol-simbol keagamaan.

c. Fungsi Politis

Selain bersifat individual sebagai media ekspresi juga memiliki sifat pragmatis untuk memenuhi fungsi praktis dan fisik sebagai benda kebutuhan sehari-hari.

d. Fungsi Ekspresi Personal

Unsur ini dalam seni rupa seperti garis, warna, tekstur dan bentuk merupakan simbol/bahasa rupa yang digunakan seseorang dalam mengungkapkan gagasan/ide, imajinasi, pengalaman batin/perasaan terdalam yang diwujudkan dalam ekspresi simbolis personal berupaya membangun eksistensi pribadi dan menawarkan berbagai nilai baru/gagasan kreatif.


e. Fungsi Komunikasi

Sebagai sarana mengkomunikasikan informasi melalui unsur grafis dan tulisan untuk kepentingan promosi, iklan, publikasi/layanan masyarakat lain serta sarana sosialisasi degan lingkungan.

f. Fungsi Edukasi

Membantu proses pendidikan dalam penerapan metode education through art dalam upaya membantu mengembangkan fungsi perkembangan dalam diri seorang anak.

g. Fungsi Psikologis

Sebagai media ekspresi yang dimanfaatkan untuk terapeutik sebagai sarana sublimasi, relaksasi/penyaluran berbagai masalah psikologis yang dialami seseorang.

h. Fungsi Ekonomis

Desain dan kriya memiliki peluang ekonomis, karena memiliki fungsi ekonomi yang ditawarkan sebagai komoditi ekspor ke berbagai negara.

i. Fungsi Sosial

Menurut Agus Soehari seni rupa berfungsi sebagai tanda jaman pada kurun waktu tertentu, baik sebagai monumen, budaya, selera masyarakat, gaya hidup masyarakat maupun ciri peradaban.

  1. Sifat Seni Rupa

Seni rupa bersifat majemuk, dinamis, bergerak bebas, mengakomodasi banyak kecenderungan individual yang khas, yang tidak lagi patuh pada klasifikasi kronologi-historis maupun klasifikasi aliran yang dianut. Konsep seni rupa berkembang sejalan dengan kehidupan masyarakat yang terus berkembang.

B. ASPEK-ASPEK KARYA SENI RUPA

  1. Wujud dan Isi

a. Wujud (Fisioplastik)

Adalah hasil konfigurasi dari permukaan dan sisi suatu bentuk yang dapat dilihat, diamati dan diraba. Feldman membedakan wujud menjadi bentuk dan struktur estetis. Wujud adalah unsur yang terbentuk dari ruang dan volume. Struktur estetis adalah konfigurasi karya dari unsur visual atau paduan dengan unsur lain dengan perngaturan tertentu hingga tercipta keutuhan/harmoni.

Menurut Francis D.K Ching membedakan bentuk jadi, bentuk beraturan dan tidak beraturan. Bentuk beraturan (Geometris) adalah bentuk yang tersusun, konsisten dan bersifat stabil. Bentuk tak beraturan adalah bentuk tak serupa dan tidak konsisten, tidak simetris dan tidak dinamis.

b. Isi (Ideoplastik)

Adalah ide gagasan/tema yang ada dalam karya seni rupa. Menurut Sehapiro, makna dibedakan menjadi makna demotatif dan konotatif. Makna denotatif bersifat objektif dan dipahami melalui pengamatan dan pikiran/rasio. Makna konotatif lebih bersifat subjektif dan lebih berkaitan dengan perasaan serta makna simbolik/tersirat.

  1. Media - Pokok Soal - Material – Teknik

a. Media

Diartikan sebagai sarana/alat untuk mencapai tujuan.

b. Pokok Soal (Subject Matter)

Adalah apa saja yang disajikan dalam karya, dapat berupa ide atau gagasan, objek alami, peristiwa/kejadian, tema, simbol dan elogori.

c. Material dan Teknik

Interaksi antara media dengan subject matter dan material serta penguasaan teknik sangat penting mewujudkan suatu karya. Penguasaan teknik yang optimal adalah yang didukung pengetahuan material meliputi bahan dan alat yang digunakan.

C. RAGAM SENI RUPA

  1. Klasifikasi berdasarkan bentuk dan dimensi

a. Seni Rupa 2 Dimensi

Adalah karya yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar atau hanya bisa dilihat dari 1 arah pandang.

b. Seni Rupa 3 Dimensi

Adalah karya yang mempunyai 3 ukuran yaitu panjang, lebar dan tinggi atau mempunyai volume dan menempati ruang.

  1. Klasifikasi Berdasarkan Fungsi

a. Seni Murni (Fine Art)

Adalah konsep penciptaan karya yang berfungsi sebagai sarana ekspresi diri dalam mengekspresikan ide/gagasan, cita rasa estetis, perasaan/emosi dan intuisi personal.

Dalam seni murni dikenal mazhab gaya/aliran seperti naturalisme, realisme ekspresionisme, impresionisme, kubisme, dadisme, surealisme, popart.

b. Seni Terapan (Applied art)

Adalah konsep karya yang berfungi memenuhi kebutuhan praktis.

c. Desain

Adalah upaya manusia memecahka masalah melalui metode berpikir kritis berdasarkan ilmu pengetahuan yang rasional dan pragmatis.

d. Seni Kriya

Adalah upaya manusia mencipta karya/produk untuk tujuan fungsional dan bernilai dekoratif/artistik didukung oleh kepandaian kriya yang tinggi.

D. CABANG-CABANG SENI RUPA

  1. Cabang seni murni
  2. Seni lukis
  3. Seni patung
  4. Seni grafis
  5. Seni kriya
  6. Cabang desain


KEGIATAN BELAJAR 2

PENGETAHUAN DASAR SENI RUPA

A. HAKIKAT SENI RUPA

  1. Unsur Seni Rupa

a. Titik dan bintik

Teknik melukis dengan titik/bintik sebagai unsur utama disebut teknik pointilisme, dimana gambar terbentuk dari kumpulan titik (poin).

b. Garis

Ada 4 macam garis yaitu :

- Garis lurus : berkesan tegas dan keras

- Garis lengkung : berkesan lembut dan lentur

- Garis patah-patah : berkesan kaku

- Garis spiral : berkesan luwes

c. Bidang

Dibedakan menjadi 3 yaitu : horizontal, vertikal dan melintang.

d. Bentuk

Macam bentuk/wujud fisik seni rupa :

1) Bentuk beraturan (geometris)

2) Bentuk alami/tak beraturan (organis)

e. Warna

Menurut Brewster ada kategori warna :

1) Warna primer : merah, kuning, biru

2) Warna skunder : hijau, ungu, jingga

3) Warna analogus : adalah keserasian warna yang berdekatan yang memiliki nuansa warna sejenis. Warna kontras/komplementer adlaah 1 warna primer yang berbeda secara mencolok dengan 1 warna sekunder.

f. Tekstur

Tekstur dibedakan menjadi 2 :

1) Tekstur nyata : keadaan suatu benda bila dilihat dan diraba sama nilainya.

2) Tekstur semu : keadaan suatu benda bila dilihat dan diraba berbeda nilainya.

g. Gelap Terang

Warna tua untuk gelap. Warna muda untuk terang

h. Ruang & Cahaya

Ruang pada dwi matra disebut ruang maya/semu, pada bentuk 3 dimensi dapat dirasakan indriawi. Ruana karya dwi matra dibedakan menjadi :

1) Ruang positif : ruang yang ada pada wujud benda tersebut.

2) Ruang negatif : ruang yang mengelilingi wujud bentuk yang ditempatinya.

  1. Prinsip Seni Rupa

a. Kesatuan (Unity)

Unsur-unsur seni rupa merupakan suatu kesatuan yang saling bertautan membentuk komposisi yang harmonis dan utuh

b. Keseimbangan (Balance)

Jenis keseimbangan :

1) keseimbangan terpusat/sentral

2) keseimbangan diagonal

3) keseimbangan simetris

4) keseimbangan asimetris

c. Irama (Rhytm)

Irama diusahakan lewat penyusunan unsur visual yang ada atau pengulangan unsur yang diatur. Jenis perulangan : repetitif, alternatif dan progresif.

d. Pusat perhatian

e. Keselarasan (Harmony)

Tujuannya menciptakan keharmonisan dari unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna.

f. Proporsi (Proportion)

Yaitu membandingkan 1 bagian dengan bagian lain dari gambar/bentukk secara keseluruhan.

B. RAGAM GAGASAN SENI RUPA

  1. Objek Seni Rupa

Berbagai hal yang ada disekitar bahkan dalam imajinasi merupakan sumber ilham/objek pembuatan karya seni.

  1. Tema Seni Rupa

a. Manusia dan dirinya sendiri

b. Hubungan manusia dan manusia lain

c. Manusia dengan alam

d. Manusia dan kegiatannya

e. Manusia dengan benda

f. Manusia dengan alam hayal

  1. Makna Simbolis Seni Rupa

Makna simbolis tampak jelas dalam benda yang berhubungan dengan religi/keagamaan dan adat. Pada karya modern merupakan ekspresi dari imajinasi dan interpretasi bebas seniman dalam berkarya.

C. PROSES KREASI

Proses kreasi adalah tahapan/proses yang dilalui seseorang dalam mencipta karya, mulai dari proses memperoleh/menemukan sumber ilham/inspirasi, gagasan hingga proses mewujudkannya. Proses kreasi terdiri dari 4 tahap :

  1. Tahap Rasa

Yakni proses psikologis yang terjadi saat stimulus ditangkap oleh indra.

  1. Tahap Karsa

Yakni proses psikologis yang berkaitan dengan rangkaian proses perenungan, menanggapi dan penikmatan impresi saat menuangkan gagasan.

  1. Tahap Cipta

Merupakan proses menghadirkan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada melalui proses pengolahan gagasan pengeksplorasian bahan dan alat serta teknik berkarya.

  1. Tahap Karya

Merupakan manifestasi gagasan/ide yang berupa bentuk fisik suatu karya baik berbentuk dwi matra maupun tri matra.


KEGIATAN BELAJAR 3

KETRAMPILAN SENI RUPA

A. KETRAMPILAN BERKARYA DWI MATRA

  1. Jenis/Ragam Gambar

a. Menggambar Bentuk

Merupakan proses perekaman gambar di atas bidang 2 dimensi melalui media gambar tertentu. Kaidah estetik dari gambar bentuk terdapat pada kemiringan bentuk dan warna perspektif, proporsi, komposisi, gelap-terang dan bayangan.

b. Menggambar Ekspresi

Merupakan proses mencurahkan emosi/perasaan terdalam yang dituangkan secara spontan ke dalam bentuk ungkapan pribadi yang sifatnya subyektif. Kaidah estetik terdapat pada unsur rupa yang divisualisasikan sebagai respons emosional pembuatnya.

c. Menggambar Konstruksi

Adalah kegiatan menggambar mengikuti kaidah objektif dan kaidah teknik. Jenis gambar konstruksi

1) Gambar teknik

Yaitu gambar yang digambar berdasarkan sudut pandang/arah pengamatan yang berbeda.

2) Gambar perspektif

Yaitu gambar yang dibuat berdasarkan kaidah objektif dengan 1 titik hilang, 2 titik hilang maupun 3 titik hilang atau titik hilang diluar bidang gambar.

d. Menggambar Ragam Hias

1) Menggambar ragam hias

Merupakan proses menggambar motif hias yang berfungsi dekoratif untuk memperindah permukaan suatu benda.

2) Media gambar

Jenis media gambar

a) Bahan gambar : kertas

b) Bahan pewarna : tinta bak, cat air, cat plakat, ekolin, cat akrilik

  1. Alat Gambar

a. Pensil

b. Kuas

c. Konte (arang halus)

d. Rapido

e. Spidol

f. Pena

  1. Pengenalan Teknik Berkarya Dwi Matra

Teknik penggarapan :

a. Teknik pulas : melukis/menggambar dengan memulas cat pada gambar dengan kuas

b. Teknik semprot : menyemprotkan cat pada gambar dengan pompa (spray gun)

c. Teknik mozaik : dengan menempelkan kepingan, potongan, atau pecahan yang disusun menjadi pola gambar.

d. Teknik kolase : menempel materi lain selain cat pada permukaan gambar.

e. Teknik inlai : membuat motif hias yang disisipkan ke benda lain

f. Teknik patri : menggunakan solder dan timah.

g. Teknik ukir : membuang bagian yang tidak perlu dan alat ukir.

h. Teknik gores : menorehkan benda runcing pada permukaan benda lain

i. Teknik cetak tinggi : menggunakan media acuan kayu/lino.

j. Teknik cetak dalam : menggunakan plat metal

k. Teknik cetak saring : dengan kain screen

l. Teknik celup : mewarnai dan kain yang direndam pewarna

m. Teknik sulam : merajut benang dengan jarum.

B. MENGGAMBAR RAGAM HIAS

  1. Corak Ragam Hias

Diklasifikasikan ke dalam : Geometris, organis/natural dan perpaduannya keunikan dan keindahannya ditentukan oleh kerincian, kerumitan dan kehalusannya.

  1. Corak Geometris

Merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk dan atau beragam jenis garis.

  1. Corak Organis

Merupakan motif hias dari objek alam seperti tumbuhan, manusia, hewan dan bentuk alami lain yang disederhanakan.


  1. Corak Tumbuhan

Merupakan motif hias dari objek tumbuhan.

  1. Corak Hewan

Merupakan motif hias dari objek hewan.

  1. Corak Manusia

Merupakan motif hias dari objek manusia

  1. Warna dalam Ragam Hias

Makna simbolik warna dipengaruhi kepercayaan masyarakat setempat atau pengaruh dari mancanegara.

  1. Keterkaitan Corak Ragam Hias Dan Teknik

Bentuk corak pada tekstil dipengaruhi oleh alat dan teknik yang digunakan dalam membuat motif/corak.

  1. Menata Pola Ragam Hias

Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan :

a. Memilih corak/motif sesuai teknik

b. Membuat pola melalui eksplorasi bentuk, warna dan tekstur.

c. Membuat komposisi pola melalui teknik pengulangan

  1. Memilih Corak Ragam Hias
  2. Membuat Pola Ragam Hias

Penempatan corak/motif disesuaikan ukuran, jenis dan posisi coraknya agar terlihat indah dan serasi dengan benda yang dihiasinya.

  1. Membuat Komposisi Pola Ragam Hias

C. MENGGAMBAR BENTUK

  1. Macam Bentuk

a. Bentuk kubistis

b. Bentuk silindris

c. Bentuk bebas

  1. Prinsip Menggambar Bentuk

a. Perspektif

b. Proporsi

c. Komposisi

d. Gelap-terang (half-tone)

e. Bayang-bayang (shadow)

  1. Teknik Menggambar Bentuk

a. Linear

b. Blok

c. Arsir

d. Dusel

e. Pointilis

f. Aquarel

g. Plakat.

  1. Pendekatan Menggambar Bentuk

a. Pendekatan dengan model

b. Pendekatan tanpa model

  1. Langkah Menggambar Bentuk

a. Pengamatan

b. Membuat sketsa

c. Menentukan gelap-terang

d. Menentukan teknik

e. Sentuhan akhir


KEGIATAN BELAJAR I

KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA TK

A. PERKEMBANGAN ANAK USIA TK

Dari sudut psikologi perkembangan, masa anak dibagi-bagi.

a. Masa bayi

b. Masa pra sekolah

c. Masa sekolah

d. Masa remaja

Perbedaan perkembangan individu disebabkan faktor pembawaan, pengalaman dalam lingkungan, perjalanan hidup, faktor agama, iklim, sosiologi, ekonomi dsb.

Menurut Montessori, adanya gevoelige periode yaitu saat permulaan perkembangan anak mulai lahir hingga umur 3-4 tahun yang lebih banyak dipengaruhi oleh insting. Mulai umur 3.5 tahun nampak permulaan diferensiasi jiwa, dari sifatnya yang kompleks menjadi tri sakti yaitu pikiran rasa dan kemauan.

Menurut Ki Hajar Dewantoro, masa pubertas pertama merupakan taraf perkembangan membawa keguncangan batin hingga timbul kegelisahan yang luar biasa. Gejalanya adalah :

  1. Gejala krisis tingkah laku
  2. Gejala egosentris
  3. Gejala eksplorasi
  4. Gejala meniru
  5. Gejala masa peko

B. KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA TK

  1. Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik berhubungan dengan gerak / motorik halus (fine – motor) & gerak / motorik kasar (gross motor). Kemampuan dasar gerak nampak dalam aktivitas :

a. Mewarnai gambar

b. Bermain & berkreasi dengan cat

c. Membent

  1. Perkembangan Persepsi
  2. Perkembangan Emosi
  3. Perkembangan Sosial Anak
  4. Perkembangan Berpikir
  5. Perkembangan Kretifitas

d. Asa bayi

0 komentar:

Posting Komentar